“Oleh karena itu, kami dengan ini menyatakan bahwa organisasi Daulah Irak dan Syam adalah organisasi yang menyimpang dari jalan kebenaran, melampaui batas terhadap mujahidin, cenderung kepada ekstremisme, terlibat dalam penumpahan darah orang-orang yang mestinya dijaga, serta menyita harta, ghanimah, dan wilayah-wilayah yang telah dibebaskan dari rezim.” kata Syaikh AL Maqdisi sebagaimana telah dipubikasikan di situs resmi Mimbar Tauhid wal Jihad, Senin (25/5/2014).
“Mereka (organisasi ISIS -ed) telah menyebabkan distorsi jihad dan bibit-bibit mujahidin, membelokkan pistol dari dada orang-orang murtad dan musuh yang memerangi ke dada para mujahidin dan kaum muslimin. Dan banyak penyimpangan lain yang telah terbukti.” lanjut beliau
“Kami menyerukan kepada semua mujahidin untuk menerapkan pernyataan ini, mengumumkan agar menjauhinya sebagai wujud menolong kebenaran dan para pengusungnya. Kami menyeru kepada para anggota organisasi Daulah untuk meninggalkan organisasi tersebut dan bergabung dengan Jabhah Nusrah serta membaiat para pemimpinnya. Inilah fatwa kami. Inilah anjuran kami. Dan inilah pilihan kami untuk mereka.” terangnya
“Kami juga menyeru kepada semua situs Islam jihadi dan lainnya yang memperhatikan urusan kaum muslimin dan jihad mereka agar memublikasikan pernyataan ini, mendukungnya, dan menahan diri dari publikasi rilis, pidato, dan tulisan-tulisan organisasi Daulah.” tegas beliau
“Pernyataan ini mengandung makna penyingkapan tabir hukum organisasi ini yang durhaka kepada kepemimpinannya. Pernyataan ini juga mengandung arti pengumuman perlepasan diri dari manhajnya yang ekstrem, menumpahkan darah orang-orang yang tak bersalah, mendistorsi jihad dan mujahidin, dan sesat dari jalan Allah, karena telah menyimpang, membangkang dan enggan dari hukum Allah.” kata beliau menambahkan.
“Disebabkan oleh penyimpangan dan keengganan dari pengadilan, menolak segala bentuk inisiatif, maka kami terpaksa mengeluarkan pernyataan ini. Ini pun setelah kami mengerahkan segala upaya nasihat dan surat-menyurat kepada pemimpin dan dewan syariatnya secara diam-diam maupun terang-terangan. Setelah mereka tidak mengindahkan seruan-seruan pemimpin dan tokoh-tokoh jihad, dan enggan turun ke mahkamah, maka mereka pun enggan dari syariat dan tidak sudi mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya.” lanjutnya.
“Sebagaimana sebelumnya mereka tidak mau taat kepada pemimpinnya, maka wajib bagi kami untuk mengatakan kebenaran, setelah kami mengerahkan segala upaya untuk mengembalikannya ke jalan yang benar. Namun mereka; dia (Amir ISIS), kepemimpinan, dan dewan syariatnya tetap para penyimpangan mereka.” terangnya.
“Menjadi kewajiban bagi mujahidin untuk mewaspadainya, mengajak mujahidin untuk memisahkan diri darinya (organisasi ISIS -ed), dan bergabung dengan para pengusung kebenaran dan jihad yang saleh dan jujur. Agar urusan jihad ini pulih dan barisan mujahidin menyatu. Karena Allah mencintai orang-orang yang berjihad di jalan-Nya berbaris-baris seolah-olah mereka bangunan yang kokoh. Allah tidak ridha terhadap perpecahan mujahidin dan tercerai berai hingga mudah tumbang ditiup angin. Allah tidak ridha jihad lemah dan mereka dikuasai oleh musuh.
Kami memohon kepada Allah Ta’ala semoga menyatukan barisan mujahidin dalam persatuan layaknya satu hati orang yang paling saleh di antara mereka. Semoga Allah mengangkat panji tauhid dan membalikkan panji kesyirikan dan tandingan-tandingan (Allah). Semoga Allah melimpahkan salawat dan salam kepada nabi-Nya.
Fatwa terbaru dari syaikh Al Maqdisi ini tidak mengherankan, sebab sebelunya para ulama mujahid, jamaah-jamaah Jihad bahkan sebagian tentara dan komandan ISIS yang masih ikhlaspun telah geram dengan tindak tanduk organisasi ISIS baik di Suriah maupun di Iraq.
Ulama-ulama mujahidin, ribuan mujahidin bahkan anak-anak dan wanita telah menjadi korban kekejaman organisasi ISIS baik di Iraq maupun di Suriah.
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar