Laporan dari biro informasi gerakan perlawanan Islam Hamas, Kamis (18/4) menegaskan masjid Al-Aqsa dalam bahaya, proyek yahudisasi permukiman dan penodaan mereka di Tepi Barat terus menerus terjadi dengan sikap diam dan campur tangan internasional. Bahkan sejumlah bangunan suci dan bersejarah bagi Islam di Al-Quds dalam bahaya bahaya hakiki berupa penggusuran dan perubahan oleh Israel secara terencana.
Tidak adanya reaksi nyata dari dunia Internasional mendorong Zionis Israel meningkatkan aksi penghancuran terutama di bagian jalan gerbang Al-Mugaribah yang merupakan bagian kesatuan dari Masjid Al-Aqsha. Mereka juga mempercepat pengkondisian jalan menuju sinagog yahudi serta menghubungkan langsung dengan area Al-Buraq (tembok ratapan).
Selain itu juga dilaporkan sejumlah tanah makam Mamanillah yang mengandung nilai sejarah diubah mereka menjadi “taman kemerdekaan”. Hanya tersisa 25 acre dari 85 acre wilayah seluruhnya Mamanillah.
Dalam waktu sebulan, sejak 16 Maret hingga 15 April, pemerintah Zionis telah menggusur total 1232 acre tanah suci Palestina yang terletak di depan sebelah timur beranda Al-Aqsha. Mereka membangun taman Taurat di sana, tempat pembuangan sampah serta jaringan infra setruktur dari areal yang luas milik sejumlah warga di distrik Isawi dan Thur Anata.
Yang paling berbahaya dari semua aksi kelompok Zionis ini adalah aliansi pembangunan Haikal yang merupakan gerakan nyata untuk mengajak yahudi lainya mempercepat pembangunan kuil Solomon di atas reruntuhan Masjid Al-Aqsha. Seringnya kelompok yahudi radikal nekat menyerbu pelataran Al-Aqsha menunjukkan niat Zionis Israel benar-benar ingin menguasai Al-Aqsa. Mereka melakukan ritual yahudi dan aksi provokasi terhadap warga Palestina.
Laporan tentang aksi Zionis yang terus melakukan penggusuran terhadap tanah dan perkebunan Tepi Barat, disamping pembangunan sejumlah permukiman dan perluasan koloni permukiman tidak menggerakkan dunia Internasional untuk mengambil tindakan. Aksi kriminal terang-terangan Israel ini seperti mendapat ijin dari dunia dan sekutunya. (palinfo)
Tidak adanya reaksi nyata dari dunia Internasional mendorong Zionis Israel meningkatkan aksi penghancuran terutama di bagian jalan gerbang Al-Mugaribah yang merupakan bagian kesatuan dari Masjid Al-Aqsha. Mereka juga mempercepat pengkondisian jalan menuju sinagog yahudi serta menghubungkan langsung dengan area Al-Buraq (tembok ratapan).
Dalam waktu sebulan, sejak 16 Maret hingga 15 April, pemerintah Zionis telah menggusur total 1232 acre tanah suci Palestina yang terletak di depan sebelah timur beranda Al-Aqsha. Mereka membangun taman Taurat di sana, tempat pembuangan sampah serta jaringan infra setruktur dari areal yang luas milik sejumlah warga di distrik Isawi dan Thur Anata.
Laporan tentang aksi Zionis yang terus melakukan penggusuran terhadap tanah dan perkebunan Tepi Barat, disamping pembangunan sejumlah permukiman dan perluasan koloni permukiman tidak menggerakkan dunia Internasional untuk mengambil tindakan. Aksi kriminal terang-terangan Israel ini seperti mendapat ijin dari dunia dan sekutunya. (palinfo)
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar