" Ya Allah, Engkau adalah Rabbku. Tiada Ilah yang haq melainkan Engkau. Engkau telah menciptakanku, aku adalah hamba-Mu, aku di atas perjanjian-Mu sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan amalanku. Aku mengakui nikmat-nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku, aku mengakui dosa-dosaku. Ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosaku melainkan Engkau.”

Contoh Ketololan Facebooker Syi'ah

Telah lama saat masa-masa awal blog ini dibuat, saya sempat mempublish sebuah artikel dari kawan yang berjudul "Bukti Bahwa Ibnu Zubair Bukan Anak Mut'ah".

Silahkan anda baca baik-baik artikel tersebut dan berlanjut kepada perdebatannya antara masing-masing pihak dari saudara-saudara Ahlus Sunnah dan para pemeluk agama Syi'ah disini. Semoga bermanfa'at.
Pada artikel tersebut, kawan kami menukil syubhat-syubhat yang sering dijadikan oleh para pemeluk agama Syi'ah untuk menuduh bahwa Ibnu Zubair adalah anak mut'ah. Diantara syubhat tersebut yaitu :
Ibnu Abbas kemudian berkata ;

"Tanyakan pada ibumu bagaimana perapian yang menyala antara ibumu dan ayahmu". Maka Ibnu Zubair bertanya kepada ibunya, dan ibunya menjawab : "AKU TIDAK MELAHIRKANMU KECUALI MELALUI NIKAH MUT'AH".

Referensi : Ar-Raghib, dalam "Al-Muhadharat", juz 2, hal. 94.
Syubhat ini dan beberapa syubhat lainnya -sebagaimana sudah kita baca- sudah dibantah oleh kawan kami pada artikel tsb. Namun tiba-tiba tadi malam ada seorang facebooker Syi'ah berkomentar mengenai kitab Al-Muhadharat oleh Ar-Raghib di atas dengan berkata sbb :

Allaahul Musta'aan.. kita kira dia ingin membantah dengan 'ilmu, namun justru memamerkan kebodohan. Kok malah halamannya yang dikomentari???
Halaman yang kami nukil dari syubhat yang sering dijadikan Syi'ah pada kitab Al-Muhadharat oleh Ar-Raghib di atas adalah halaman 94, sedangkan yang ditunjukkan olehnya berhalaman 96. Padahal kita semua sudah maklum dan siapa pun yang sering bergelut dalam membaca kitab-kitab sudah mengetahui bahwa bila beda penerbit tentu akan berbeda pula halamannya!
Sebelum dia berkomentar mengenai halaman, dia menyatakan bahwa yang dimaksud pada halaman yang tengah dibahas adalah hadits, padahal itu bukan hadits. Definisi hadits telah kita ketahui bersama, sedangkan di atas anak kecil pun juga tahu itu bukan hadits.
Maka komentar bodohnya itu justru semakin membuat wajahnya hitam, dia memamerkan kedunguan, menunjukkan bahwa dirinya memang sangat asing dari membaca kitab. Terlebih lagi dari cara dia menulis terhadap judul kitabnya sama seperti disini :
al-Raghib al-Isfahani reported in al-Maudhoorath Volume 2 page 96 "Ibn Zubair denounced Ibn Abbas for his opinion on Mut'ah. Thus Ibn Abbas told him: "Go and ask your mother what she did with your father." When Ibn Zubair asked her, she said: "By God, I did not conceive you except through Mut'ah"

Perhatikan letak huruf kecil dan besar pada kata "al-Raghib al-Isfahani" dan "al-Maudhoorath" sangat mirip dengan apa yang ditulis olehnya dan memang mengisahkan sebagaimana yang sudah diterjemahkan. Ini petanda bahwa dia menjadikan bahasa inggris sebagai patokan karena dia tidak memiliki kemampuan untuk melihat langsung ke kitab Al-Muhadharat pada bahasa aslinya. Tidak ada bedanya dengan saat dia mengcopas dari web-web Syi'ah lokal yang menjadi pondasi aqidahnya dalam beragama. Sungguh sangat patut dikasihani.
Dan memang aksi-aksinya di facebook serba copas dari web-web terjemahan, dia tidak bisa berbahasa 'Arab. Karakter dan tingkah lakunya sangat kental berdarah recehan. Dia sangat tidak laku ketika ingin berdebat di grup-grup facebook, tidak ada yang melayaninya karena kebodohannya yang membuat lawan bicara ingin muntah. Akhirnya dia sakit hati dan berlagak sok eksis agar ada yang mau kasihan untuk kemudian melayaninya.
Dan begitulah keadaan rata-rata kebanyakan facebooker Syi'ah, hanya bermodal refrensi terjemahan ataupun dalam bahasa Inggris yang sudah pasaran ramai orang menguasainya. Mereka tidak mampu melihat kitab-kitab 'Ulama secara langsung dalam bahasa aslinya meskipun kitab-kitab tersebut dapat dilihat secara online. Oleh karena itu mereka selalu tertipu oleh web-web Syi'ah terjemahan dan para ustadz mut'ah mereka yang kemudian mereka berbangga memeluk agama Syi'ah. Maka tak heran bila yang masuk Syi'ah hanya kumpulan orang-orang bodoh pemuja kawin kontrak. Jangankan kitab-kitab Ahlus Sunnah, terhadap kitab-kitab ulama mereka sendiri yang sudah banyak disediakan oleh website-website resmi Syi'ah secara online dan dapat dibaca kapan pun saja mereka BUTA alias tidak memiliki kemampuan berbahasa untuk bisa membacanya.
Seandainya dia bisa membaca kitab dan telah mengenal kitab Al-Muhadharat oleh Ar-Raghib di atas secara langsung, tentu dia tidak akan mengucapkan dengan lafazh "al-Maudhoorat" , tetapi seharusnya "Al-Muhadharat". Tetapi dia hanya mengambil dari terjemahan dalam bahasa Ingrris dan dia berlagak seakan-akan telah membacanya dalam versi aslinya. Sungguh kelakuan demikian membuat orang-orang yang sudah terbiasa bergelut dalam kitab-kitab menjadi tertawa karena betapa recehannya orang dungu bernama Farid Abas itu. Mari kita buktikan dengan melihat kitab tersebut secara online, berikut ini teks asli dalam bahasa Arab mengenai kisah di atas  : 
عير عبد الله بن الزبير عبد الله بن عباس بتحليله المتعة فقال له: سل أمك كيف سطعت المجامر بينها وبين أبيك؟فسألها فقالت: ما ولدتك إلا في المتعة 
“Sesungguhnya Abdullah bin Zubair mencela Ibnu Abbas karena menghalalkan nikah mut'ah. Ibnu Abbas kemudian berkata kepadanya : "Tanyakan pada ibumu bagaimana perapian yang menyala antara ibumu dan ayahmu". Maka Ibnu Zubair bertanya kepada ibunya, dan ibunya menjawab : "Demi Allah Aku tidak melahirkanmu kecuali dengan cara mut'ah.”
Ini adalah kisah yang tidak memiliki sanad, tidak dapat dijadikan hujjah, sebagaimana telah dijelaskan kawan kami pada artikel yang kami jelaskan pada awal pemaparan di atas. Sekarang mari kita lihat judul kitab yang memuat kisah tsb, scroll ke paling atas dari link islamport dan dapat dilihat sbb :
الكتاب : محاضرات الأدباء
المؤلف : الراغب الاصفهاني
 

Kitab : Muhaadharaatu Al-Udabaa'
Muallif : Ar-Raaghib Al-Ishfahaaniy
Bandingkan dengan ucapan dia yang menulis dengan lafazh "al-Maudhoorat". Ucapan seperti itu tidak sewajarnya keluar dari orang yang sudah bisa membaca kitab, kecuali orang Inggris yang memang berbeda logatnya, tapi si dungu Farid Abas bukanlah orang asing, dan orang Indonesia mana pun bila membaca lafazh asli di atas tentu akan mengucapkan "Muhaadharaatu" , bukan "Maudhoorat". Bahkan anak-anak Ibtidaiyyah pun yang baru belajar iqra dapat dengan mudah melihat kebathilan penulisan si dungu Farid Abas itu.
Maka dari ini semua benar-benar menelanjangi kebodohan dia yang tidak bisa apa-apa kecuali mut'ah, cermin dan wakil para Syi'ah recehan.
Dan yang lebih menampar wajahnya lagi, sesungguhnya dia tidak sadar bahwa apa yang kawan kami nukil berdasarkan halaman 94 itu adalah justru dari web syiahali.wp selaku seniornya. Syiahali.wp lah yang pertama kali memaparkan dari Al-Muhadharat halaman 94 sebagai syubhat yang kemudian banyak dicopas oleh para Syi'ah recehan. Maka kawan kami pada artikel tersebut menukil syubhat-syubhat dari syiahali.wp untuk kemudian bersama kawan-kawan kami yang lain membantahnya, dan Alhamdulillah telah terbantah.
syiahali.wordpress.com (web Syi'ah recehan andalan para Syi'ah recehan) menyatakan sama seperti di atas berdasarkan halaman 94.
screenshot (buka pada tab baru agar lebih besar) :
Full screenshot, klik here. <-------
Perhatikanlah, sungguh sangat menggelikan, hanya karena bermodal terjemahan dalam bahasa Inggris lalu dengan membabi buta menyalahkan refrensi dari orang-orang selainnya tanpa ia sadari bahwa refrensi yang dinukil dari orang-orang selainnya justru dari seniornya sendiri. Semua karena ia belum pernah membaca artikel tsb dari web syiahali, jika sebelumnya ia sempat membaca dari web syiahali, tentu dia akan diam dan bingung kenapa halamannya bisa berbeda dengan refrensi yang didapatnya dalam bahasa Inggris, karena kebodohannya sendiri yang begitu asing dari kitab-kitab. Orang-orang yang sudah terbiasa membaca kitab tentu akan faham bahwa yang namanya perbedaan halaman bukanlah masalah karena bedanya penerbit, yang penting isinya sama. Namun karena ia amatiran, ia tidak tahu itu semua tetapi berlagak pintar padahal botol (bodoh dan tolol).

Dan ternyata benar, tatkala dia disuguhkan halaman 94 dari web syiahali.wp tsb, lalu ditanya mana yang benar antara refrensi syiahali.wp atau refrensi miliknya, ia menjadi bingung bukan main, satu sisi dia tidak bisa mengingkari web ustadz googlenya yakni syiahali.wp, satu sisi dia menjadi tambah bingung setelah bingung. Karena sebelumnya ia telah ngotot meyakini refrensi dalam bahasa inggris yang didapatnya, ingin membuangnya namun malu, maka akhirnya dia pun ngelantur ke point-point lain. Dikiranya sikap tersebut dapat menutupi kebodohannya, namun orang-orang menjadi tambah geli karena sikap munafiknya itu dengan menertawakan kedunguannya.

Jika ia belum pernah mendapatkan refrensi dalam bahasa Inggris namun sudah membaca dari syiahali, tentu orang mana pun yang menukil dari refrensi Inggris akan turut pula disalahkannya sebagaimana di atas. Sungguh semua itu karena kebodohannya dan amat menunjukkan betapa taqlid butanya ia dalam beragama, hanya karena dengar dari katanya dan katanya, lalu langsung ia percaya begitu saja. Padahal kitabnya saja ia tidak punya.

Maka dengan ucapan si dungu Farid Abas di atas yang tidak bisa membaca kitab, dia sama saja mengatakan kepada seniornya yang jelas jauh di atasnya dan tentu bisa membaca kitab dengan sebutan RECEHAN, karena kebodohannya sendiri yang begitu amatiran dalam mengenal kitab.
Sangat benar bahwa tidaklah memeluk agama Syi'ah kecuali orang-orang bodoh.
Imam Abu 'Ubaid Al-Qasim bin Salam rahimahullaahu Ta'aalaa berkata :

عاشرت الناس، وكلمت أهل الكلام، وكذا، فما رأيت أوسخ وسخاً، ولا أقذر قذراً، ولا أضعف حجة، ولا أحمق من الرافضة

"Aku telah hidup dengan seluruh manusia. Dan aku telah berdebat dengan ahli kalam. Dan aku tidak melihat ada yang lebih kotor, lebih menjijikkan, lebih lemah hujjahnya, dan lebih BODOH daripada Syi'ah Rafidhah" [As-Sunnah Lil Khalal 1/499]

Sebagaimana dari dahulu para 'Ulama mensifati rafidhah sebagai :

أكذب الناس في النقليات .. و أجهل الناس في العقليات

"adalah sedusta-dustanya manusia dalam riwayat.. dan SEBODOH-BODOHNYA manusia dalam akal."
Al-Imam 'Amir Asy-Sya'biy rahimahullaahu Ta'aalaa berkata :
ما رأيت قوماً أحمق من الشيعة 
"Tidak pernah Aku lihat kaum yang lebih DUNGU daripada Syi'ah." [As-Sunnah Li 'Abdillah bin Ahmad 2/549, dikeluarkan pula oleh Al-Khalal dalam As-Sunnah 1/497, dan Al-Lalikai dalam Syarh As-Sunnah 7/1461]
Dan masih banyak lagi pernyataan para 'Ulama Ahlus Sunnah lainnya mengenai Syi'ah. Imam mereka, Al-Baqir dalam kitab mereka mengatakan :
لو كان الناس كلهم لنا شيعة لكان ثلاثة أرباعهم لنا شكاكاً والربع الآخر أحمق

“Seandainya semua manusia adalah syiah (pendukung) bagi kami niscaya 3/4 dari mereka ragu-ragu pada kami dan 1/4 sisanya adalah TOLOL.”
-----oOo-----

ARTIKEL TERKAIT:

0 komentar:

Posting Komentar

 
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari azab jahanam dan azab kubur dan fitnah kehidupan serta kematian dan dari jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (HR Muslim 923)"
Panji Hitam | Tegakan kebenaran Hancurkan kebathilan